Donald Trump Banggakan Persenjataan Amerika Punya Cukup Senjata Nuklir untuk Ledakkan Dunia 150 Kali

donald trump banggakan persenjataan amerika

topmetro.news, New York- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membela upayanya untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir dengan membanggakan bahwa persenjataan Amerika cukup kuat “untuk meledakkan dunia 150 kali”. Trump mengatakan bahwa persenjataan pemusnah massal itu harus dipertahankan melalui uji coba aktif.

Dalam wawancara dengan CBS yang ditayangkan pada Minggu (2/11/2025), Trump ditanya mengapa AS perlu menguji senjata nuklirnya lagi setelah lebih dari tiga dekade moratorium yang diamanatkan Kongres.

“Karena Anda harus melihat cara kerjanya,” jawab Trump sebagaimana dilansir RT. “Saya katakan bahwa kita akan menguji senjata nuklir seperti yang dilakukan negara lain. Kita satu-satunya negara yang tidak menguji, dan saya tidak ingin menjadi satu-satunya negara yang tidak menguji.”

AS terakhir kali melakukan uji coba nuklir skala penuh pada 1992. Melanjutkan uji coba kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun dan menelan biaya ratusan juta dolar, menurut Washington Post. Menteri Energi Chris Wright mengklarifikasi pada Minggu bahwa uji coba yang diperintahkan Trump tidak akan melibatkan ledakan nuklir sungguhan.

“Inilah yang kami sebut uji coba non-kritis,” kata Wright kepada Fox News, menggambarkannya sebagai bagian dari program modernisasi yang lebih luas. “Tidak perlu khawatir tentang awan jamur,” tambahnya ketika ditanya tentang kemungkinan uji coba di atmosfer atau di bawah tanah.

Terlepas dari klaim Trump bahwa Rusia dan China diam-diam melakukan uji coba nuklir, tes terakhir yang dikonfirmasi kedua negara terjadi beberapa dekade lalu — Rusia pada 1990 dan China pada 1996.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik dan drone bawah air Poseidon yang dilakukan Rusia baru-baru ini tidak melibatkan uji coba nuklir. Presiden Vladimir Putin telah menyatakan bahwa Rusia hanya akan “bertindak sesuai ketentuan” jika negara-negara nuklir lain melanjutkan uji coba.

Kementerian Luar Negeri China juga mendesak AS untuk menghormati kewajibannya berdasarkan Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif dan mempertahankan moratorium global terhadap uji coba nuklir.

Wakil Presiden AS J.D. Vance dan beberapa anggota parlemen dari Partai Republik telah mendukung inisiatif Trump, dengan alasan bahwa uji coba non-detonatif diperlukan untuk memastikan keandalan persenjataan nuklir Amerika yang menua.

“Kita memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun. Dan saya pikir kita harus melakukan sesuatu tentang denuklirisasi,” kata Trump. “Kita memiliki cukup senjata nuklir untuk meledakkan dunia 150 kali. Rusia memiliki banyak senjata nuklir, dan China akan memiliki lebih banyak lagi.”

sumber:okezone

Related posts

Leave a Comment